Senin, 13 September 2010

Lebaran 2010

Alhamdulillah saya bisa merasakan suasana Hari Raya Iedul Fitri 1431 H, begitupun umat muslim yang merayakan dengan gembira penuh suka cita. Pada lebaran tahun ini tidak jauh bedanya dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Saya merayakan dengan keluarga tercinta, Bapak, Ibu, Aa, Teteh, dan keluarga besar lainnya. Hari pertama dimulai dengan sholat ied di masjid terdekat, setelah pulang dari masjid keluarga saya berkumpul sejenak diruang tamu untuk saling memaafkan, keluarga saya selalu melakukan sungkeman ketika pulang dari masjid. Suasana ketika sungkeman membuat saya tidak bisa menahan air mata. Setelah sungkeman pun selesai, kami bersilahturahmi dengan tetangga-tetangga sekitar dilanjutkan bersilahturahmi ke keluarga besar bapak. Rumah kakek letaknya tidak jauh dari rumah, jaraknya hanya dibatasi tiga rumah saja. Semua keluarga berkumpul dirumah itu, kami merayakan hari raya tanpa kakek dan nenek. Sama halnya seperti dirumah, kami pun melakukan sungkeman. Suasana haru sangat terasa saat bersungkeman. Setelah itu, tradisi kami yang pasti sangat dinanti oleh saya dan keponakan-keponakan adalah pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Suasana haru langsung berubah dengan senyuman bahagia :)
Saya sangat senang melihat kekompakkan keluarga dalam hal ini, pada saat pembagian THR, suasana terasa ramai dan penuh canda tawa. Tidak hanya yang muda saja yang ikut mengantri THR tapi orang tua pun ikut mengantri untuk meramaikan suasana. Walaupun nilainnya tidak seberapa, tapi keceriaan pada saat itu sangat berharga bagi kami semua. Selain pembagian THR, kami juga mengadakan saweran untuk semua keluarga, permen yang dibungkus oleh uang kertas dua ribu rupiah dan uang logam yang menjadi sawerannya. Ada juga bonus sawerannya :D Tapi sayang, saya hanya mendapatkan dua buah uang logam lima ratus rupiah :( Tapi acara tersebut membuat saya dan keluarga sangat bahagia. Saya terus-terusan tertawa melihat tingkah laku para orang tua yang konyol. Pada saat saweran, yang lebih bersemengat adalah para orang tua dibandingkan anak kecil. Orang-orang berebut saweran sambil tertawa melihat wajah-wajah orang lain yang sedang berburu juga.
Setelah merasa lelah, kami pun bergegas menyerbu ruang makan untuk menyantap hidangan yang sudah disediakan. Wangi opor ayam sudah tercium, saya pun mengantri untuk mencicipi makanannya. Makanan khas dari keluarga ini yaitu 'rujak'. Para tetangga dan tamu yang berkunjung selalu menanyakan rujak dan ingin mencicipinya.
Setelah bercengkrama dengan keluarga, keluarga saya berpamitan sebentar untuk pergi ke rumah mimih bersilahturahmi dengan keluarga ibu. Rumah mimih tidak begitu jauh dari rumah, karena itu keluarga saya tidak pernah merasakan yang namanya 'mudik' di hari raya. Sesampainya di rumah mimih, kami langsung bersilahturahmi dengan keluarga disana, yang kebetulan sudah mengumpul sebagian. Biasanya pada saat lebaran pertama, saya dan keluarga meluangkan waktu lebih banyak di keluarga bapak, karena untuk hari pertama kami beserta keluarga bapak berziarah ke makam keluarga Sutisnadimadja di daerah Cikawung, Ciparay. Disana terdapat makan kakek, nenek, uwa, dan keponakan. Selama perjalanan cuaca sedang tidak bersahabat, hujan deras mengiringi kami dari mulai jalan Soekarno Hatta. Namun, setelah dekat ke tempat tujuan, hujan pun mulai mereda. Dari parkiran mobil, kami harus jalan menanjak ke atas, tanahnya licin akibat hujan. Kami pun berdoa bersama. Tempat ini berada di sekitar kebun-kebun milik keluarga besar kami. Biasanya kami istirahat sejenak, makan bersama atau mengambil hasil tanam di kebun. Namun karena cuaca pada saat itu sedang tidak baik, kami pun langsung turun ke bawah untuk pulang. Kami pun singgah dulu untuk makan Mie Baso Solo di daerah Baleendah. Perjalanan pulang tidak seperti saat pergi, cuacanya sangat panas. Sesampainya dirumah saya langsung beristirahat sambil sesekali mampir kerumah nenek untuk mengobrol dengan saudara-saudara yang lain.
Hari lebaran kedua, sudah menjadi rutinitas keluarga saya untuk menghadiri silahturahmi keluarga besar Prawiraatmadja di Soreang. Hari lebaran kedua ini, saya dan keluarga meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga ibu. Kami biasanya berkumpul dirumah Nin Pipih untuk bersilaturahmi dengan semua keluarga. Orang-orang yang datang banyak sekali, sampai saya sendiri belum hafal semua anggota keluarga besar itu. Setelah itu, kami berziarah ke makam keluarga Prawiraatmadja. Disana terdapat makam Apih (kakek). Jalanan menanjak untuk sampai ke makam, saya harus menaiki banyak anak tangga untuk sampai keatas. Sesampainya diatas, kami berdoa bersama. Setelah dari makam, saya melanjutkan bersilaturahmi ke rumah pamannya ibu, biasanya disana disediakan kelapa muda yang masih segar yang diambil langsung dari pohonnya. Namun kali ini tidak ada yang memanjat, jadi tidak ada kelapa muda. Setelah mengobrol lama, saya dan keluarga pamit pulang. Diperjalanan kami mampir dulu ke sebuah tempat yang menjuat es duren, Bajigur Duren Asoy namanya, disana saya beserta keluarga dan saudara-saudara menikmati segarnya es duren dan es kelapa duren. Tidak lupa untuk membungkus es duren untuk mimih yang sangat menyukai duren. Sempat hujan selama kami disana, namun ketika kami selesai sepanjang perjalanan cuaca kembali normal. Setelah menikmati segarnya es duren, saya langsung menuju ke TPU Porib Caringin untuk berziarah ke makam teteh. Teh Suri Sundarini adalah kakak saya yang paling besar. Setelah selesai berdoa, kami pun segera pulang karena hari sudah mulai senja. Sesampainya dirumah, saya dan keluarga langsung beristirahat bersiap untuk kegiatan hari esoknya :)

Selasa, 07 September 2010

congrats my beloved sister!

maaf sebelumnya rada pacaletot ngomongnya :)

I h
ave one brother and one sister, my brother's still studying at Widyatama University, and my sister has graduated! She is Rini Gantini, she is a graduate from public relations diploma program of Padjadjaran University. I am proud of her, and my parents too. She finished school faster than my older brother. The graduation ceremony began at 2 pm at the Graha Sanusi, Padjadjaran University. Event went very wisdom, although I could only see from the outside. Only by invitation and graduates who can enter into the room, one invitation consists of two people. So, who could enter only my parents. But no problem, because another family who brought the graduates are given a place to wait and watch the event through TV. I felt bored and lonely during the event.
I came to the event with my parents and my sister, without my brother. My brother didn't go to my sister's graduation. So I waited alone there different from the others who brought many families to the event. Maybe graduation is the most important event to attend. Event lasted approximately three hours. After the event ended, I waited in front of the Graha Sanusi, brought a bouquet of flowers, waited for my sister and my parents.

When my sister was out of the room, I immediately walked over and gave her bouquet of flowers.

After that, we did a family photo at the Jonas Photo, my brother followed us there. At that time we were fasting. After finished photos, we visited my grandmother's house. My sister wants to show off her gown to Grandma. When we got home, we immediately rested. The day was very exhausting at the same time fun :)

AND...
CONGRATS MIDO :D LOL!


Senin, 06 September 2010

Happy Without YOU

are you happy without me?
cause I’m happy without you
you don’t have to feel sorry
cause I’m happy without you

for all the things we’ve done
for all the things we’ve runaway
you don’t have to feel sorry

I’m not sure if I’m still hoping

but one for sure there’s no sad feeling
maybe I must admit that I’m happy being alone


happy Monday..happy Tuesday..happy Wednesday
everyday is happy day
everyday is something else to face